KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah mengenai “TUGAS MAKALAH manajemen kebidanan “Kasus kesehatan reprodukis” tepat pada waktunya.
Penulisan Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah KONSEP KEBIDANAN. Dalam penyusunan Makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada tekhnis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan Makalah ini selanjutnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Makalah ini.
Cirebon, 20 Desember 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………..
1. Latar Belakang……………………………………
2. Rumusan Masalah……………………………………
3. Tujuan………………………….
BAB II PEMBAHASAN……………………………..
- 1. Penegrtian manajemen kebidanan
- 2. Sasaran manajemen kebidanan
- 3. Kasus kesehatan reproduksi
- 4. Pengkajian pada kasus reproduksi
- 5. Contoh kasus kesehatan reproduksi
BAB III PENUTUP………………………………….
- E. 1. Kesimpulan…………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………...
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan (health provider) harus dapat melaksanakan pelayanan kebidanan dengan melaksanakan manajemen yang baik. Dalam hal ini bidan berperan sebagai seorang manajer, yaitu mengelola atau memanage segala sesuatu tentang kliennya sehingga tercapai tujuan yang di harapkan. Dalam mempelajari manajemen kebidanan di perlukan pemahaman mengenai dasar – dasar manajemen sehingga konsep dasar manajemen merupakan bagian penting sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang manajemen kebidanan.
Akar atau dasar manajemen kebidanan, adalah ilmu manajemen secara umum. Dengan mempelajari teori manajemen, maka diharapkan bidan dapat menjadi manajer ketika mendapat kedudukan sebagai seorang pimpinan, dan sebaliknya dapat melakukan pekerjaan yang baik pula ketika bawahan dalam suatu system organisasi kebidanan. Demikian pula dalam hal memberikan pelayanan kesehatan pada kliennya, seorang bidan haruslah menjadi manager yang baik dalam rangka pemecahan ,masalah dari klien tersebut. Untuk itu kita perlu mengenal terlebih dahulu pemahaman mengenai ilmu manajemen secara umum, teori – teori manajemen, fungsi – fungsi manajemen, dan bahkan manajemen skill.
Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis sistematis. Oleh karena itu manajemen kebidanan merupakan alur pikir bagi seorang bidan dalam memberikan arah/kerangka dalam menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya.
Manajemen kebidanan mempunyai peran penting dalam menunjang kerja seorang bidan agar bidan dapat melakukan pelayanan dengan baik kepada kliennya. Oleh karena itu, kami menyusun makalah ini dengan judul “MANAJEMEN KEBIDANAN “ selain sebagai tugas kelompok juga dapat dijadikan referensi bagi pembaca.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana cara melakukan manajemen kebidanan?
- Bagaimana konsep manajemen kebidanan yang berkualitas?
C. Tujuan
- Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan manajemen kebidanan
- Untuk mengetahui konsep manajemen kebidanan yang berkualitas
BAB II
MANAJEMEN KEBIDANAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN KEBIDANAN
Manajemen kebidanan adalah suatu metode berpikir dan bertindak secara sistemetis dam logis dalam memberi asuhan kebidanan , agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien ataupun pemberi asuhan.
Manajemen kebidanan di adaptasi dari sebuah konsep yang di kembangkan oleh Helen Varney dalam buku Varney’s midwifery , edisi ke tiga tahun 1997; menggambarkan proses manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari tujuh langkah yang sistematik dan siklik.
Prisip Proses Manajemen Kebidanan Menurut American College of Nurse Midwife (ANCM) tahun 1999
1. Secara sistematis mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan dengan melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
2. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interpretasi data dasar
3 .Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien
4. Memberikan informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan dan tanggung jawab terhadap kesehatannya
5.Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien
6.Secara pribadi bertanggungjawab terhadap implementasi rencana individual
7.Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanankan manajemen dengan berkolaborasi dan merujuk klien untuk mendapatkan asuhan selanjutnya
8.Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam situasi darurat dan bila ada penyimpangan dari keadaan normal
9.Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan
- B. SASARAN MANAJEMEN KEBIDANAN
Bidan sesuai dengan perannya sebagai tenaga kesehatan memiliki kewajibsan memberikan asuhan untuk menyelamatkan ibu dan anak dari gangguan kesehatan terutama pada gangguan kesehatan reproduksi. Untuk melaksanakan asuhan tersebut digunakan metode pendekatan yang disebut manajemen kebidanan. Metode dan pendekatan digunakan untuk mendalami permasalahan yang dialami oleh pasien atau klien dan kemudian merumuskan permasalahan tersebut, serta akhirnya mengambil langkah pemecahannya. Manajemen kebidanan membantu proses berfikir bidan didalam melaksanakan asuhan dan pelayanan kebidanan.
Manajemen kebidanan tidak hanya diimplementasikan pada asuhan kebidanan pada individu, akan tetapi dapat juga diterapkan didalam pelaksanakan pelayanan kebidanan yang ditujukan kepada keluarga dan masyarakat.
Manajemen kebidanan mendorong bidan menggunakan cara yang teratur dan rasional, sehingga mempermudah pelaksanaan yang tepat dalam memecahkan masalah pasien dan kliennya. Dan kemudian akhirnya tujuan mewujudkan kondisi ibu atau anak yang sehat, dapat dicapai.
Sebagaimana dikemukakan diatas bahwa permasalahan kesehatan ibu dan anak yang ditangani oleh bidan mutlak menggunakan metode dan pendekatan manajemen kebidanan. Sesuai dengan lingkup dan tanggung jawab bidan, maka sasaran manajemen kebidanan ditujukan baik kepada individu ibu dan anak, keluarga maupun kelompok masyarakat.
Manajemen kebidanan dapat digunakan oleh bidan didalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan kesehatan ibu dan anak dalam lingkup dan tanggung jawabnya.
- C. KASUS KESEHATAN REPRODUKSI
Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsinya serta proses-prosesnya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahawa
1.langkah I: pengumpulan data
Pada langkah satu di kumpulkan semua data yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien, Meliputi data Subjektif maupun Objektif.
Data Subjektif terdiri dari ;
1. Biodata, data demografi, Riwayat kesehatan termasuk berdafer kecelakaan, Riwayat Menstruasi, riwayat Obsteictan, Ginekologi, Nifas ibu laktasi, Bio psikospiritual Ibu.
2. Keluhan Ibu (data Subjektif).
- Ranggul halid terami
- Pergerakan janin kurang
Data Objektif terdiri dari ;
a. Pemeriksaan fisik (sesuai kebutuhan) dan tanda-tanda Vital pada pemeriksaan fisik, Penderita (Ibu) tetap menuntun dari sebelum hamil.
b. Pemeriksaan khusus meliputi (inspeksi ,Palpasi,Auskultasi,dan Perkusi) pada pemeriksaan penunjang khusus terasa gerak janin berkurang dan air ketuban terasa kurang.
c.Pemeriksaan penunjang (Laboratorium. Disenstric,USG).
2. Langkah II : Interpretasi data dasar
Pada langkah kedua dilakuakan identifikasi terhadap diagnosis berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah di kumpulkan . masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wanita yang di identifikasi bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai diagnosis.
Diagnosa :
Hamil,kehamilan(….)Minggu, Janin Hidup ,Persentasi Kepala (bokong) tunggal, atau gamely, punggung kiri/kanan.
Masalah : Cemas
Kebutuhan : - Suport Mental
- Pengawasan yang ketat
- Terminasi kehamilan ( induksi Persalinan/Sectio Cesaria).
3. Langkah III : Identifikasi Diagnosis/masalah potensi dan antisipasi penanganannya.
Pada langkah ini di perlukan antisipasi . bidan diharapkan waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosis/masalah menjadi kenyataan. Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman.
-Diagnosa masalah potensial pada ibu
-Diagnosa masalah potensial pada janin
4. Langkah IV : Menetapkan perlunya konsultasi dan kolaborasi segera dengan tenaga kesehatan lain.
Bidan mengidentifikasi perlunya bidan atau dokter melakuakan konsultasi atau penangan segera bersama anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien.
Langkah ke empat mencerminkan kesinambungan proses manajemen kebidanan. Jadi manjemen kebidanan tidak hanya berlangsung selama suhan primer periodic atau kunjungan prenatal saja , tetapi selama wanita itu dalam dampingan bidan
- Kolaborasi dengan dokter
- Terminasi Kehamilan
5. Langkah V : Menyusun rencana asuhan
Pada langkah ini direncanakan asuhan menyeluruh dan ditentukan berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Padalangkah ini informasi yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
Rencana suhan tidak menyelutuh tidak hanya meliputi segala hal yang sudah teridentifikasi dari klien tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi untuk klien.
Perencanaan:
- Infomasikan pada ibu hamil pemeriksaan
- Anjurkan ibu untuk melakukan USG
- Lakukan konsultasi pada dokter
- Anjurkan pada ibu untuk bersalin di RUMAH SAKIT
6. Langkah VI : Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman
Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukannya sendirin, namun tetap ia memikul tanggung jawab untuk menngarahkan pelaksanaannya.
Pelaksanaan:
- Menginformasikan pada ibu untuk melakukan USG
- Melakukan dukungan mental agar ibu tidak cemas
- Melakukan Konsultasi /kolaborasi dengan dokter
- Menganjurkan ibu untuk bersalin di RUMAH SAKIT
7. Langkah VII : Evaluate
Pada langkah terakhir ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan. Hal ini meliputu ealuasi pemenuhan kebutuhan akan bantuaan : apakah benar telah terpenuhi sebagaimana diidentifikasi di dalam diagnosin dan maslah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memenag benar efektif dalam pelaksanaannya.
Evaluasi:
- Pasien (klien) Mengetahui kehamilan kurang bulan /waktu (penentuan)
- Pasien (klien) Masih cemas
- Pasien (klien) Bersedia bersalin di RUMAH SAKIT
- D. PENGKAJIAN PADA KASUS KESEHATAN REPRODUKSI
Kesehatan Reproduksi
Yang harus dikaji :
1. Identitas (umur paritas)
2. Status perkembangan
- Berapa lama menikah
- Berapa kali ganti pasangan
- Umur saat menikah Š kurang 20 tahun (tidak sehat)
3. Riwayat Kesehatan. estrogen (tumor)
4. Perdarahan
5. Masa (uterus, ovarium, vag)
6. Luka/inveksi (vaginitis, erosi, porsio psb)
7. Fistula
8. Riwayat PMS
Penatalaksanaan
1. Konseling tentang penyakitnya (penyebab, jenis)
2. PAP smear
3. Merujuk ke dr. Obsgyn
4. Memberi dukungan kepada klien
- F. CONTOH KASUS KESEHATAN REPRODUKSI
Ny. Suminah berumur 13 tahun datang ke Puskesmas untuk periksa hamil tanggal 7 Maret 2007. Hamil ini adalah kehamilan yang kedua dan belum pernah abortus, HPHT : 28 Mei 2006. Ibu mengatakan merasa gatal dan panas disekitar vagina, dorongan buang air kecil lebih sering, nyeri saat hubungan seksual, menggigil, nyeri perut atau kram Dari hasil pemeriksaan ditemukan TD : 110/70 mmhg, S : 36 C, M : 80 x / mnt, Rr “ 20 x / mnt, Hb : 8 gram%, kunjungtiva merah muda dan DJJ 144 x / mnt teratur, terdengar di perut ibu sebelah kiri.
Langkah I
- • Data Subjektif
Ny. Suminah umur 13 tahun, periksa hamil tanggal 7 Maret 2007.
Dengan keluhan merasa gatal dan panas disekitar vagina, dorongan buang air kecil lebih sering, nyeri saat hubungan seksual, menggigil, nyeri perut atau kram
Diketahui HPHT : 28 Mei 2006.
- • Data Objektif
K/U ibu baik, kesadaran composmentis.
Pemeriksaan TTV
TD = 110 / 70 mmHg M = 80 x / mnt
S = 36 oC Rr = 20 x / mnt
Pemeriksaan fisik
Head to toe
Pemeriksaan Palpasi
Leopold I = TFU : 30 cm, teraba bagian bulat, lunak, tidak ada lentingan (bokong janin).
Leopold II = - Sebelah kanan ibu teraba bagan-bagian kecil janin (eksterminas
janin).
- Sebelah kiri ibu teraba bagian keras, panjang ada tahanan
(punggung janin).
Leopold III = Teraba bagian bulat, keras ada lentingan (kepala janin)
Leopold IV = Konvergen 5/5 bagian.
Pemeriksaan Auskultasi
DJJ : 144 x / mnt
PM : terdengar jelas, 2 jam dibawah pusat kiri ibu
LANGKAH II
G2P1AO hamil pada 32 minggu umur 28 tahun
Janin hidup tunggal intra uterin, letak memanjang, presentasi kepala, PUKL 5/5 bagian
Mengalami infeksi vagina yaitu keputihan
LANGKAH III
Ibu mengalami keputihan
Anjurkan kepada ibu ibu untuk menggunakan celana dalam berbahan katun.
Anjurkan kepada ibu untuk tidak memakai celana jeans ketat.
Anjurkan kepada ibu untuk membersihkan daerah vagina setiap hari secara rutin dan teratur serta apabila terasa basah.
Anjurkan kepada ibu untuk melakukan gerakan cebok dari dean ke belakang.
Anjurkan kepada ibu untuk mandi atau cuci setiap hari dan bersihkan daerah sekitar vagina dengan baik.
Anjurkan kepada ibu untuk menggunakan sanitary pad jika ada banyak pengeluaran. Jangan gunakan tampon untuk menyerap pengeluaran.
Anjurkan kepada ibu untuk periksa ke dokter.
Anjurkan kepada ibu untuk meminum obat secara teratur...
Anjurkan kepada ibu untuk minenghindari iritasi sabun atau deterjen, semprotan feminin, kertas toilet wangi atau tampon wangi.
Langkah IV
Anjurkan kepada ibu untuk segera memeriksakan diri ke dokter kandungan dengan asuhan dari bidan.
Langkah V
Anjurkan kepada ibu untuk periksa ke dokter secara rutin.
Anjurkan kepada ibu untuk meminum obat secara teratur.
Anjurkan kepada ibu untuk minenghindari iritasi sabun atau deterjen, semprotan feminin, kertas toilet wangi atau tampon wangi.
Anjurkan kepada ibu untuk menjalankan langkah-langkah ke 3 secara teratur.
Langkah VI
-Menyarankan pasien untuk secara rutin periksa ke dokter
-Menyarankan pasien agar tidak cemas.
Langkah VII
Ibu mengerti hasil pemeriksaan.
Ibu bersedia melaksanakan semua anjuran dari bidan.
ibu mau datang dan periksa periksa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagai seorang bidan, bukan hanya menetahui tetapi kita harus memahami betul apa itu manajemen kebidanan dan 7 asuhan kebidanan yang terdapat di dalamnya. Apabila kita telah memahami betul apa itu manajemen kebidanan dan 7 langkah asuhan kebidanan, sebagai seorang bidan kita bisa memberikan pelayanan kepada klien dengan memuaskan.
B. SARAN
Sebagai calon seorang bidan , mulai dari sekarang kita harus memahami betul makna dari manajemen kebidanan dan 7 langkah asuhan kebidanan, agar bisa memberikan pelayanan yang memuaskan bagi klien.
DAFTAR PUSTAKA
· Soepardan, Suryani . 2007. Konsep Kebidanan. Bandung
· Hombar Pakpahan Label: Manajemen kebidan
· www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar